Minggu, 31 Mei 2009

Zipora Chika Concetta (di Bandara Adi Soemarmo, Solo)


Minggu, 31 Mei 2009, kami mengajak Chika ke Bandara Adi Soemarmo, Solo. Mengejutkan, Chika yang biasanya ceria dan sangat senang ketika melihat pesawat yang sedang terbang melintas di atas rumah kami, tiba-tiba saja berubah menjadi takut bukan kepalang ketika kami ajak melihat pesawat terbang yang sesungguhnya di Bandara Adi Soemarmo, Solo.
Usut-punya usut, eh..ternyata Chika bukan takut sama pesawat tetapi takut sama kegelapan malam di sekitar bandara tempat kami mengajak dia melihat pesawat dari dekat. Cukup melegakan bagi kami, karena ternyata Chika bukan takut sama pesawatnya he..he... Bahkan, ketika bunyi mesin pesawat menderu keras sewaktu hendak
take off, dia malahan terlihat antusias melihat sambil terbengong-bengong melihat pesawat Lion Air, salah satu maskapai favorit kami (karena murah qqqq..). Maklum, Chika belum pernah sekalipun kami ajak naik pesawat jadi terbengong ketika melihat pesawat take off.
Pulang dari bandara Adi Soemarmo, kami menuju kawasan Kota Barat di Kota Solo untuk makan malam dengan menu nasi mawut khas Surabaya favorit kami. Meskipun hujan sangat-sangat deras, hingga air hujan merembes masuk mobil kami, tetapi suasana hari itu sangat menyenangkan, apalagi Chika hari itu lucu sekali. Thank`s God.

Rabu, 27 Mei 2009

Menghitung Dosis Obat untuk Anak

Obat untuk anak biasanya dihitung menurut berat badan. Ada yang dihitung kebutuhan sehari dibagi 3 dosis, ada yang dihitung per kali, lalu diberikan tiga dosis. Sayangnya ekmasan obat sering tidak seragam. Kapsul A dan B dari obat yang sama berisi dosis yang lain. Satu sendok dapat berisi miligram obat yang berbeda.

Penurun demam

Obat standar biasanya parasetamol (generik) yang dijual dengan nama dagang Tempra, Panadol, Sanmol, Bodrexin dll. Dosis parasetamol adalah 10-15 mg/kgBB/kali. Misalnya, anak dengan berat badan 10 kg memerlukan parasetamol 100-150 mg setiap kali pemberian. Sayangnya, takaran parasetamol berbeda-beda. Satu sendok 5 ml dapat berisi parasetamol 125 mg, 160 mg, atau 250 mg (bentuk Forte). Setiap 0,1 ml drops berisi parasetamol 10 mg.

Masa kerja parasetamol agak pendek, sehingga sering memerlukan 4 kali pemberian/hari. Parasetamol tidak merangsang lambung, tetapi pemberian terlalu banyak dan terlalu lama menyebabkan gangguan fungsi hati.

Obat standar lain, misalnya, ibuprofen (Proris). Dosis adalah 10 mg/kgBB/kali. Setiap sendok obat 5 ml dari Proris Suspensi berisi 100 mg, sedangkan Proris Forte berisi 200 mg. Proris sebaiknya diberikan setelah makan untuk menghindari iritasi lambung.

Obat pilek

Yang paling sering adalah pseudo-ephedrin, misalnya Alco, Actifed, Neo-Triaminic. Kemasan dalam bentuk drops memudahkan pemberian untuk anak kecil. Untuk bayi kurang dari 1 tahun diberikan 0,2-0,4 ml setiap kali, boleh diulang 3 kali sehari. Obat ini menyebabkan mengantuk.

Obat batuk

Obat batuk hitam masih menjadi standar. Boleh diberikan. Selain itu sering digunakan Bisolvon atau Mucopect untuk mengencerkan lendir.

Obat diare

Sebenarnya sebagian besar diare disebabkan oleh virus dan akan sembuh sendiri dalam 3-4 hari. Obat terpenting adalah menjaga agar tidak terjadi kekurangan cairan tubuh. Pemberian larutan gula-garam merupakan hal paling penting. Pedialyte merupakan cairan gula-garam yang komposisinya sudah disesuaikan dengan kebutuhan anak. Berikan sebanyak jumlah feses yang keluar, kira-kira 30-50 cc setiapo mencret. Bila menggunakan oralit, harus di encerkan karena komposisi oralit dirancang untuk orang dewasa. Oralit untuk 200 ml diencerkan sampai 300 ml.

Takaran obat sering menyusahkan.

Drops. Sering digunakan untuk memberikan obat berbentuk cair untuk bayi. Ada pipet dengan ukuran, misalnya 0,4 ml; 0,3 ml. Ada pula pipet yang digunakan untuk menghtung tetesan, misalnya 3 x 10 tetes. Obat berbentuk tetesan jangan diberikan langsung ke mulut bayi karena bisa kelebihan bila obat menetes dengan cepat.Pipet juga jangan langsung, karena pipet menjadi kotor bila tersentuh mulut.

Sendok obat. Satu sendok the dimaksudkan sama dengan satu sendok obat, yang berkuran 5 ml. Biasanya ada gars di tengah menunjukkan 2,5 ml. Satu sendok makan artinya 15 ml.

Puyer. Dokter di Indonesia masih suka memberi puyer. Biasakan untuk meminta copy resep sehingga kita tahu apa yang diberikan kepada bayi. Buka puyer dan tuangkan isinya ke dalam sendok kecil. Lalu berikan air, diaduk dengan sendok kecil sampai larut. Pemberian puyer agak repot karena seringkali rasanya pahit, obat sulit larut dan lain-lain. Puyer yang terkena udara sering menjadi basah karena sifatnya menarik air jangan digunakan lagi.

Mengatasi Alergi Pada Bayi

Pengobatan yang paling ampuh terhadap penyakit alergi adalah dengan menghindari zat-zat penyebab alergi. Meskipun alergi pada masa kanak-kanak tidak bisa dicegah secara total, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah dan mengurangi terjadinya alergi:
  1. Hindarkan si anak dari makanan yang berpotensi menyebabkan alergi: putih telur, susu sapi, sereal gandum, dan madu. Hindari pula makanan-makanan padat sampai usianya mencapai 6 bulan. Secara bertahap kenalkan beberapa makanan baru, mulailah dengan makanan lunak (sereal beras atau gandum)
  2. Bersihkan seluruh rumah dan terutama tempat tidur si kecil supaya sebisa mungkin terbebas dari debu.
  3. Kosongkan dan bersihkan ruang tidur bayi, lepas semua karpet yang menempel di lantai, gantilah dengan lantai kayu atau linolium.
  4. Usahakan untuk mengisi ruang tidur si kecil dengan satu tempat tidur saja dan tutuplah kasur dan boks bayi dengan menggunakan plastik anti debu. Beralihlah menggunakan bantal dakron atau bantal karet, gunakan selimut dari bahan katun dan bukan dari bahan perca atau kapas.
  5. Bersihkan ruangan setiap hari. Saat membersihkan, buka semua pintu dan jendela agar udara segar masuk, kemudian tutup kembali. Saat membersihkan debu, gunakan kain basah atau berminyak supaya debu tidak terbang kemana-mana, semua mainan harus disingkirkan dari kamar si kecil.
  6. Jika mungkin, gantilah semua perabot yang berlapis kain dengan perabot yang terbuat dari bahan yang bisa dilap, seperti lapisan kayu, vinil, atau kulit.
  7. Mungkin Anda perlu memasang ‘penyedot’ ruangan terutama di dapur dan di kamar mandi.
  8. Hindarkan anak dari binatang piaraan
  9. Jangan ijinkan orang merokok dalam ruangan, karena perokok pasif bisa memperburuk gejala-gejala alergi.
  10. Konsultasikan dengan dokter untuk memberikabn suntikan alergi pada anak Anda.
Sumber: Solusesehat.net

Jadwal Makan Anak Usia 7-9 bulan

Waktu Pemberian Makan

06:00 30 ml susu formula
08:00 Bubur/ tim ikan campur sayuran (bervariasi isinya)
10:00 90 ml susu formula
12:00 Buah (bervariasi)
14:00 Bubur susu
16:00 90 ml susu formula
18:00 Bubur/tim
20:00 90 ml susu formula
22:00 90 ml susu formula
24:00 90 ml susu formula
02:00 90 ml susu formula
04:00 90 ml susu formula


TUMBUH KEMBANG BAYI DAN BALITA SECARA NORMAL
(Iis Sinsin)


Setelah mengetahui berbagai faktor yang berperan dalam tumbuh kembang seorang anak, maka kita juga perlu mengetahui beberapa ukuran yang berkenaan dengan tumbuh kembang yang normal. Dalam infografis berikut akan terlihat bagaimana pertumbuhan seorang anak mulai dari usia 0 sampai 5 tahun. Hal ini merupakan patokan bagi Anda untuk melihat apakah anak Anda normal atau mengalami gangguan.

TUMBUH KEMBANG SECARA NORMAL

Setelah mengetahui berbagai faktor yang berperan dalam tumbuh kembang seorang anak, maka kita juga perlu mengetahui beberapa ukuran yang berkenaan dengan tumbuh kembang yang normal. Dalam infografis berikut akan terlihat bagaimana pertumbuhan seorang anak mulai dari usia 0 sampai 5 tahun. Hal ini merupakan patokan bagi Anda untuk melihat apakah anak Anda normal atau mengalami gangguan.

Ukuran berat badan dan panjang badan berkaitan erat dengan nutrisi, artinya kalau berat badan kurang dari ukuran tersebut kemungkinan nutrisi anak Anda kurang dari cukup. Lingkar kepala berkaitan erat dengan volume otak, artinya kalau lingkaran kepala anak Anda dalam usia tertentu kurang dari nilai yang normal, kemungkinan volume otaknya kurang dari cukup. Sedangkan berbagai gerakan yang ada merupakan kombinasi dari kemampuan otak dan organ gerak yang bersangkutan.

Dr. Hartono Gunadi dari subbagian tumbuh kembang FKUI mengutarakan bahwa jika anak Anda mengalami perlambatan dalam parameter-parameter tersebut maka Anda dapat memberikan toleransi hingga dua minggu, sambil Anda memenuhi berbagai unsur yang Anda anggap kurang Anda berikan kepada anak Anda. Unsur tersebut diantaranya nutrisi, atau stimulan yang telah dijelaskan dalam tulisan sebelumnya.

Sebagai contoh dalam usia 5 bulan gerakan halus bayi Anda belum mampu untuk meraih atau menggapai sesuatu, maka Anda dapat memberikan stimulan yang lebih intensif, semisal dengan merangsang anak dengan memberikan mainan, sehingga dapat terangsang untuk meraih mainan tersebut.

Setelah Anda merasa cukup memberikan nutrisi dan stimulan yang memang diperlukan untuk anak, namun tumbuh kembang anak masih terganggu, ada beberapa kelainan yang mungkin terjadi. Bisa saja ada kelainan hormonal misalnya gangguan fungsi kelenjar gondok. Kelainan bawaan atau seperti Sindrom Down, atau terjadi gangguan fungsi neurologi pada anak Anda. Kalau demikian, lebih baik Anda membawa sang anak ke dokter jika memang perlambatan tumbuh kembangnya di luar batas toleransi.

1 bulan

Berat badan: 3,0 – 14,3 kg

Panjang badan: 49,8 - 54,6 cm

Lingkar kepala: 33 – 39 cm

Gerakan kasar: tangan dan kaki bergerak aktif

Gerakan halus: kepala menoleh ke samping kanan-kiri

Komunikasi/Berbicara: bereaksi terhadap bunyi lonceng

Sosial/Kemandirian: menatap wajah ibu/pengasuh

2 bulan

Berat badan: 3,6-5,2 kg

Panjang badan: 52,8-58,1 cm

Lingkar kepala: 35-41 cm

Gerakan kasar: mengangkat kepala ketika tengkurap

Gerakan halus: kepala menoleh ke samping kanan-kiri.

Komunikasi/Berbicara: bersuara.

Sosial/Kemandirian: tersenyum spontan

3 bulan

Berat badan: 4,2-6,0 kg

Panjang badan: 55,5-61,1 cm

Lingkar kepala: 37-43 cm

Gerakan kasar: kepala tegak ketika didudukkan

Gerakan halus: memegang mainan

Komunikasi/Berbicara: tertawa/berteriak tertawa/berteriak

Sosial/Kemandirian: memandang tangannya

4 bulan

Berat badan: 4,7-6,7 kg

Panjang badan: 57,8-63,7 cm

Lingkar kepala: 38-44 cm

Gerakan kasar: tengkurap-telentang sendiri

Gerakan halus: memegang mainan

Komunikasi/Berbicara:

5 bulan

Berat badan: 5,3-7,3 kg

Panjang badan: 59,8-65,9 cm

Lingkar kepala: 39-45 cm

Gerakan halus: meraih, menggapai

Komunikasi/Berbicara: menoleh ke suara

Sosial/Kemandirian : meraih mainan

6 bulan

Berat badan: 5,8-7,8 kg

Panjang badan: 61,6-67,8 cm

Lingkar kepala: 40-46 cm

Gerakan kasar: duduk tanpa berpegangan

Sosial/Kemandirian : memasukkan biscuit ke mulut

7 bulan

Berat badan: 6,2-8,3 kg

Panjang badan: 63,2-69,5 cm

Lingkar kepala: 40,5-46,5 cm

Gerakan kasar: mengambil mainan dengan tangan kanan dan kiri

Komunikasi/Berbicara: bersuara “Ma Ma…”.

8 bulan

Berat badan: 6,6-8,8 kg

Panjang badan: 64,6-71,0 cm

Lingkar kepala: 41,5-47,5 cm

Gerakan kasar: berdiri berpegangan

Komunikasi/Berbicara: bersuara “Ma Ma…”

Sosial/Kemandirian : bersuara “Ma Ma…”

9 bulan

Berat badan: 7,0-9,2 kg

Panjang badan: 66,0-72,3 cm

Lingkar kepala: 42-48 cm

Gerakan halus: menjimpit Komunikasi/Berbicara:

Sosial/Kemandirian : melambaikan tangan

10 bulan

Berat badan: 7,3-9,5 kg

Panjang badan: 67,2-73,6 cm

Lingkar kepala: 42,5-48,5 cm

Gerakan halus: memukulkan mainan di kedua tangan

Sosial/Kemandirian : bertepuk tangan

11 bulan

Berat badan: 7,6-9,9 kg

Panjang badan: 68,5-74,9 cm

Lingkar kepala: 43-49 cm

Komunikasi/Berbicara: memanggil “mama.. papa…”

Sosial/Kemandirian : menunjuk, meminta

12 bulan,

berat badan: 7,8 – 10,2 kg,

panjang badan: 69,6 – 76,1 cm,

lingkar kepala: 43,5 – 49,5,

gerakan kasar: berdiri tanpa berpegangan

gerakan halus: memasukkan mainan ke cangkir

komunikasi/berbicara:

sosialisasi/kemandirian: bermain dengan orang lain

15 bulan

Berat badan: 8,4 – 10,9

Panjang badan: 72,9 – 79,4

Lingkar kepala: 44 - 50

Gerakan kasar: lari naik tangga

Gerakan halus: berjalan

Komunikasi/Berbicara: mencoret-coret

Sosial/Kemandirian: minum dari gelas

1,5 tahun

Berat badan: 8,9 – 11,5 kg

Panjang badan: 75,9 – 82,4 cm

Lingkar kepala: 44,5 – 50,5 cm

Gerakan kasar: lari naik tangga

Gerakan halus: menumpuk 2 mainan

Komunikasi/Berbicara: berbicara beberapa kata (mimik, pipis, ma’em)

Sosial/Kemandirian: Memakai sendok

2 tahun

Berat badan: 9,9 – 12,3

Panjang badan: 79,2 – 85,6

Lingkar kepala: 45 - 51

Gerakan kasar: menendang bola

Gerakan halus: menumpuk 4 mainan

Komunikasi/Berbicara: menunjuk gambar (bola, kucing)

Sosial/Kemandirian: melepas pakaian, memakai pakaian, menyikat gigi.

2,5 tahun

Berat badan: 10,8 – 13,5

Panjang badan: 83,7 – 90,4

Lingkar kepala: 45,5 – 52,5

Gerakan kasar: melompat

Komunikasi/Berbicara: menunjuk bagian tubuh (mata, mulut)

Sosial/Kemandirian: mencuci tangan dan megneringkan tangan

3 tahun

Berat badan: 11,7 – 14,6

Panjang badan: 87,8 – 94,9

Lingkar kepala: 46 - 53

Gerakan halus: mengambar garis tegak

Komunikasi/Berbicara: menyebutkan warna benda, menyebutkan penggunaan benda (gelas untuk minum)

Sosial/Kemandirian: menyebutkan nama teman

3,5 tahun

Berat badan: 12,5 – 15,7

Panjang badan: 91,5 – 99,1

Lingkar kepala: 46,5 – 53,5

Gerakan kasar: berdiri satu kaki

Gerakan halus: menggambar lingkaran

Sosial/Kemandirian: memakai baju kaos

4 tahun

Berat badan: 13,2 – 16,7

Panjang badan: 96,4 – 102,9

Lingkar kepala: 47 – 53,8

Gerakan halus: menggambar tanda tambah, menggambar manusia (kepala, badan, kaki)

Sosial/Kemandirian: memakai baju tanpa dibantu

4,5 tahun

Berat badan: 13,8 – 17,7

Panjang badan: 99,7- 106,6

Lingkar kepala: 47,5 – 53,8

Sosial/Kemandirian: bermain kartu, menyikat gigi tanpa dibantu

5 tahun

Berat badan: 14,5 – 18,7

Panjang badan: 102,7 – 109,9

Lingkar kepala: 47,8 - 54

Komunikasi/Berbicara: menghitung mainan